12 April, 2009

Populasi Penyu Belimbing di Bangka-Belitung Makin Terancam

Populasi penyu Belimbing yang merupakan satwa langka di propinsi kepulauan Bangka Belitung kini tinggal seribuan ekor dan terancam punah dengan maraknya kegiatan perburuan untuk dijadikan obat-obatan tradisionil serta asesoris berbahan kulit.

Kepala Subdinas Kehutanan Dinas Pertanian dan Kehutanan propinsi kepulauan Bangka Belitung, Andre Wiryono, dihubungi Minggu menyatakan, penyu Belimbing yang memiliki habitat ditiga lokasi, diantaranya pulau Mendarnu, kini makin sulit ditemukan.`

"Biasanya nelayan masih sering menemukan penyu belimbing tersebut, tapi sekarang sudah makin sulit, Bila tidak dilakukan upaya-upaya konservasi maka satwa tersebut bisa punah," ujarnya.

Penyu Belimbing masuk appendix satu sebagai hewan langka yang terancam punah harus diselamatkan dengan melakukan penangkaran. Selain itu kegiatan perburuan harus dihentikan agar satwa yang masih ada bisa bereproduksi dan berkembang biak.

Ia menyatakan, petugas jagawana dan polisi kehutanan tidak ada sampai ke pulau Mendaru tersebut. Yang diperlukan adalah kesadaran warga masyarakat setempat untuk tidak lagi melakukan perburuan.

Upaya eksploitasi terhadap penyu belimbing bisa menyebabkan kepunahan satwa itu. Ia memperkirakan dalam waktu beberapa tahun kedepan bila tidak ada upaya penyelamatan penyu belimbing bisa habis.

Penyu belimbing berkembang biak dengan cara bertelur. Upaya menyelamatkan penyu itu termasuk dengan tidak memutusmata rantai pengembangan seperti memburu telurnya untuk diperjualbelikan.

"Kita belum memiliki balai konservasi sumber daya alam, hingga pengawasan terhadap satwa langka masih sangat kurang," ujarnya.

Tidak ada komentar: